Inspirasi Desa Krejengan di Probolinggo yang Hidupkan Budaya Karang kitri

0
probolinggokab

probolinggokabPandemi Covid-19 mulai menimbulkan dampak resesi bagi aktivitas ekonomi masyarakat. Namun demikian, masyarakat desa justru bisa “selamat” apabila mampu memanfaatkan sumberdaya di sekitar lingkungan hingga menjaga ketahanan pangan di rumah. Pemerintah daerah seperti Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, misalnya, berupaya mengurangi imbas dari adanya pandemi ini di tengah masyarakat. Melalui inisiatif dari Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari SE. beserta jajaranya kegiatan Karang kitri mulai digalakkan kembali. Adapun upaya Pemda Probolinggo adalah menggerakkan masyarakat desa dalam memanfaatkan pekarangan keluarga sebagai Karang Kitri (budaya menanam aneka tanaman) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Karang kitri sendiri adalah budaya memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai tanaman seperti sayuran, buah-buahan serta rempah-rempah (empon-empon). Selain Karangkitri, ada juga istilah Karanggizi dan Karangsari. Jika karangkitri berarti menanam tanaman di sekitar rumah, karanggizi berarti gizi di sekitar rumah dan karangsari adalah kesehatan di sekitar rumah. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pun demikian, yakni pemanfaatan lahan pekarangan secara maksimal untuk pengembangan ketersediaan pangan beranekaragam di tiap rumah tangga dalam suatu wilayah desa/dusun/kampung.

BACA :  Mengenal Lebih Dekat Desa Mulyosari

Salah satu desa yang telah dinilai sukses dalam penerapan gerakan yakni Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan. Di desa ini masyarakat sudah memiliki pengetahuan mengenai menanam tanaman sayur maupun buah. Namun demikian, “kebiasaan” menanam itu mulai pudar dan tergerus zaman. Dengan demikian, gerakan menghidupkan Karang kitri serta KRPL diharapkan masyarakat desa, seperti contoh di atas, dapat memenuhi kebutuhan domestik seperti kebutuhan sayur-mayur, rempah-rempah dan lainnya. Masyarakat bisa memetik hasil dan mengurangi biaya untuk melakukan konsumsi dengan membeli kebutuhan pangan seperti sayur-buah. Selain itu, masyarakat juga  bisa saling mengembangkan rasa solidaritas dengan saling berbagi hasil panen antar tetangga.

Nah, bagaimana kawan desabisa? Siapa yang sudah menanam tanaman di pekarangan rumah?

Author: Hani Hann Hann