Mencegah Kerentanan Akibat Salah Paham Mengatasi Covid-19

0
cegah covid-19
cegah covid-19

Bertambahnya korban yang terjangkit virus corona atau covid-19 sontak menimbulkan kepanikan. Banyaknya informasi tidak akurat yang menyebar di masyarakat menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi informasi di media sosial yang begitu mudah diakses.

Ada banyak tulisan, gambar, maupun video yang menyajikan informasi seputar perkembangan covid-19 di Indonesia. Namun, yakinkah Anda bahwa hasil scroll sana-sini di instagram, twitter, maupun facebook merupakan informasi yang akurat?

Perlu diingat, informasi yang tidak akurat dapat membahayakan Anda dan keluarga loh. Misalnya saja, ada beberapa oknum nakal yang sengaja mencomot logo WHO agar Anda langsung percaya begitu saja. Terlepas benar ataupun tidak. Tentunya ini bukan perkara sepele di tengah merebaknya covid-19 hari ini.

Berdasarkan tulisan dari New York Times dan surat kabar Solopos, saya akan berbagi informasi akurat seputar covid-19 untuk sahabat desa. Pertama, saya akan memaparkan apa saja sih kesalahpahaman mengenai penanganan covid-19. Sejauh ini belum ada vaksin yang berhasil dikembangkan untuk menyembuhkan covid-19. Orang pun berusaha mencari cara alternatif dengan konsep “cocoklogi”. Berikut beberapa kesalahpahaman yang wajib Anda perhatikan:

Sayur Lodeh untuk Mengusir Covid-19

Gagasan tersebut muncul dari masyarakat Klaten dan mulai ramai diperbincangkan di media sosial sejak akhir Maret ini. Sayur lodeh ini berisikan kacang panjang, terong, labu kuning, tempe, kulit melinjo, dan daun melinjo muda.
Sayur ini lantas diklaim mampu meningkatkan imunitas tubuh sehingga covid-19 pun enggan menginfeksi kita. Masyarakat cenderung percaya karena ada filosofi Jawa yang menyertai sayur lodeh.

BACA :  6 Tips Aman Berlibur ke Tempat Wisata

Inilah bukti bagaimana media massa turut berperan membentuk opini publik dalam mengatasi krisis. Namun, sahabat desa perlu tahu bahwa belum ada penjelasan ilmiah yang membenarkan klaim di atas.

Sering Minum Air Putih

Ada informasi yang beredar bahwa lebih baik Anda rajin minum air putih setiap 15 menit atau bahkan lebih sering lagi. Alasan dari klaim ini, Anda dapat terlindung dari virus karena air membawa virus langsung menuju perut tanpa melewati trakea yang mengarah ke paru-paru. Namun ini tidaklah benar.

Ternyata tetap terhidrasi menjadi pilihan yang baik loh. Setiap orang sehat mampu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum ketika haus. Singkatnya, minum air putih secukupnya saja ya.

Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Banyak anggapan bahwa sinar matahari atau sinar ultraviolet mampu membunuh covid-19. Namun perlu diingat ya apabila sinar matahari tidak mampu mencapai virus yang sudah berada dalam tubuh manusia. Jadi jangan biarkan diri Anda berdiam di tengah terik matahari yang justru dapat mengiritasi kulit.

BACA :  Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Mengelola BUMDes

Kalau sekadar berjemur saat mentari pagi muncul boleh-boleh saja. Malah itu jadi pilihan bagus untuk relaksasi sembari mempraktikan social distancing.

Minum Vitamin

Sore ini saya menyaksikan seorang teman begitu kecewa karena apotek yang ia kunjungi kehabisan stok vitamin. Rupanya sugesti minum vitamin untuk mencegah covid-19 begitu popular di masyarakat. Sayangnya belum ada bukti signifikan yang menunjukkan bahwa vitamin dapat melindungi Anda dari covid-19. Vitamin C sebagai antioksidan tidak memiliki fungsi untuk menangani maupun mencegah sakit demam. Nah, Anda juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin. Jangan sampai melebihi dosis yang sudah ditentukan.

Semoga informasi di atas dapat membantu Anda meredam kepanikan dan menghadapi covid-19 dengan bijak. Jangan biarkan informasi yang tidak akurat menjadikan diri Anda rentan terhadap covid-19. Indonesia pasti bisa mengatasi masa-masa sulit ini.

Langkah kecil yang bisa Anda ambil ialah mengedukasi diri dengan informasi akurat dan menghentikan kesalahpahaman yang ada. Jadi tunggu apalagi?

Sumber:

https://www.solopos.com/ini-makna-sayur-lodeh-7-warna-diklaim-ampuh-usir-pagebluk-corona-1053146

Author: Yayuk Windarti