Tahapan dalam Mengembangkan Desa Wisata

0
Air Terjun Sumber Nyonya Desa Wisata Kalipucang Pasuruan

Perkembangan pariwisata di Indonesia sampai saat ini telah masuk ke dalam tatanan baru. Salah satu tren perkembangan pariwisata dalam beberapa tahun belakangan adalah perkembangan model pariwisata berbasis desa wisata.

Kemunculan desa wisata mulai marak di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut diikuti juga dengan munculnya ide-ide kreatif dalam upaya pengembangan desa wisata agar terkesan unik dan berbeda dari desa wisata lainnya. Hingga saat ini, tercatat banyak desa wisata yang bermunculan.

Dengan itu perlu kiranya kita mengetahui tingkatan dalam perkembangan desa wisata sebagai sebuah produk wisata dapat dikategorikan menjadi tiga tahapan, yaitu; berpotensi, berkembang dan maju beserta ciri-cirinya.

Desa Wisata Tahap Berpotensi

Pada tahapan ini, desa masih pada tahap mengenali bahwa desa memiliki aset dan potensi yang mampu dikembangkan menjadi produk wisata. Dalam artian, kesadaran tersebut masih dipahami oleh beberapa penggerak dan belum sebagian besar masyarakat desa. Sarana prasana dan fasilitas penunjang dalam desa wisata tahapan ini tentu masih pada proses perencanaan dan pengerjaan tahap awal.

BACA :  Enam Prinsip dalam Mengelola BUMDes

Desa Wisata Tahap Berkembang

Desa wisata dalam tahapan ini biasanya sudah dikenal dan dikunjungi wisatawan. Kemudian sarana prasarana dan fasilitas penunjang wisata sudah pada proses pengembangan. Tak hanya itu, dalam desa tahapan ini sudah mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyakatnya melalui objek wisata. Adapun ciri lainnya ialah kesadaran masyakat tentang potensi wisata sudah mulai tumbuh.

Desa Wisata Tahap Maju

Ini merupakan tahapan akhir desa wisata, dimana hal tersebut bisa dilihat dari kesadaran masyakat tentang potensi dan ikut serta dalam pengembangannya. Tingginya tingkat kunjungan wisatawan, sarana prasarana dan fasilitas penunjang pariwisata sudah memadai. Selain itu, desa pada tahapan ini juga mampu melakukan promosi dan pemasaran secara swadaya serta mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak luar. Kemudian, masyarakat sudah mandiri dan mampu mengelola usaha pariwisata secara swadaya. Ciri yang paling gampang diketahui adalah bahwa desa pada tahap ini sudah menjadi percontohan desa-desa lainnya seperti halnya Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang.

Maka, menjadi penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri tahapan perkembangan desa wisata sehingga kita mampu bersikap bijak dalam memandang desa tersebut.

Author: Viki Maukemana