New Normal atau normal baru akan diterapkan mengingat pandemi covid-19 belum juga berakhir sampai sekarang, dalam kebijakan new normal masyarakat tetap bisa produktif dan tetap aman walaupun hidup berdampingan dengan covid-19, mengingat kemungkinan terburuk pandemi virus ini tidak akan segera berakhir. Namun perlu adanya kesiapan yang matang dan tidak terburu-buru dari Pemerintah untuk menerapkan new normal, seperti layanan kesehatan yang memadai dan penyebaran covid-19 yang dapat dikendalikan, syarat ini mutlak.
Berikut adalah protokol kesehatan yang dikeluarkan Kementrian PPN/Bappenas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dalam kebijakan menuju new normal :
- Beraktifitas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai pola hidup guna mencegah penularan Covid-19, seperti dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan selalu menjaga kebersihan.
- Pengurangan PSBB bersifat dinamis sangat ditentukan oleh perkembangan kriteria yang dipantau dan dievaluasi Dashboard Nasional Menuju Normal Baru melalui website resmi bappenas.go.id
- Sistem kesehatan dapat mendeteksi, menguji, mengisolasi, menangani setiap kasus dan melacak setiap kontak.
- Resiko penularan wabah telah diminimalkan ditempat- tempat rentan.
- Sekolah, tempat kerja, perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya menerapkan protokol kesehatan secara konsisten.
- Masyarakat sepenuhnya dididik, dilibatkan dan diberdayakan menuju normal baru.
Untuk daerah yang saat ini sedang atau akan menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), berikut kriteria daerah dapat mengurangi PSBBnya:
- Epidemiologi
Rt < 1 Selama 2 minggu, artinya penularan virus telah terkendali
- Sistem Kesehatan
Jumlah Tempat Tidur RS Covid-19/Kasus Covid-19 yang perlu perawatan lebih besar dari 1,2. Sistem kesehatan mencakup tenaga kesehatan, peralatan, dan tempat tidur, mampu menangani peningkatan kasus Covid-19 >/= 20 % dari kapasitas saat ini
- Surveilans
Jumlah tes per 1 juta penduduk >/= 3.500. jumlah total tes lab harus dilaporkan setiap hari dan threshold masing-masing provinsi berbeda.
Perlu diperhatikan, meski daerah dapat melakukan pengurangan PSBB, daerah harus tetap terapkan protokol covid-19 secara ketat sebagai #MenujuNormalBaru dan rutin memamntau pelaksanaan, protokol, juga evaluasi terhadap dampak kebijakan. Jika kemudian kasus Covid-19 kembali meningkat, maka PSBB harus kembali diberlakukan.
Pelaksanaan new normal, agar tetap produktif, masyarakat harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan lingkungan aktivitas, seperti berikut ini :
- Lingkungan Publik
- Penggunaan masker
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengais atau hand sanitizer.
- Penerapan physical distancing atau jaga jarak 1-2 meter di tempat umum.
- Pelaporan kasus secara mandiri.
- Kontrol sosial dengan saling mengingatkan
- Lingkungan Bisnis
- Pemeriksaan suhu tubuh
- Panduan untuk bekerja dari rumah dan penerapan protokol keehatan di tempat kerja
- Pemberlakuan tracking dan tracing
- Fasilitas cuci tangan di area publik termasuk tempat wisata.
- Pembentukan tim kebersihan khusus.
- UMKM memproduksi masker, hand sanitizer dan pelindung wajah.
- Lingkungan Pemerintah
- Pengaturan sistem kerja yang produktif dan aman Covid-19
- Penanganan pelaporan kasus melalui tracking dan
- Penyediaan fasilitas tes mandiri tersertifikasi seperti test swab dan PCR
- Pembentukan tim kebersihan khusus
- Kampanye publik di tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun, mal, bis, pasar tradisional, restoran, tempat wisata, tempat ibadah, sekolah dan kampus, bioskoop dan fasilitas olahraga.
Kunci sukses beradaptasi menuju new normal adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, utamanya cuci tangan pakai sabun, gunakan masker, dan menjaga jarak. Untuk info lebih lanjut Kementrian PPN/Bappenas meluncurkan Dasboard Nasiona Menuju Norma Baru yang dapat diakses melalui covid.bappenas.go.id, sebagai acuan evaluasi pelaksanaan kebijakan mitigasi Covid-19. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita selalu dalam keadaan sehat, amin. STAY SAFE EVERYONE!!!!
You must log in to post a comment.